Minggu, 04 Maret 2012

alhamdulillah ya..

seperti biasanya saya berangkat dan pergi mengunakan angkutan umum, pagi-pagi sekali saya berangkat dari rumah, untuk menghindari macet saya lebih suka berangkat pagi-pagi sekali. "tak apa lah, daripada ngak guna waktunya terjebak macet mending datang pagi dan di kator bisa melakukkan banyak hal". yah itulah pikirku. sekitar jam 6:00 pagi saya sudah ada di terminal kampung melayu, sudah ramai disana, dari tukang jualan, kondektur, supir angkot sampe polisi sudah membaur menjalankan tugasnya masing-masing. "alhamdulillah ya sekarang pekerjaannku di dalam ruangkan, ngak panas-panasan kaya mereka di luar ruangan", setidaknya pikiran seperti itu membuatku semangat datang ke kantor.
sesampai dikantor aku menjalankan rutinitasku di sana. jam 17:00 pun datang aku dan rekan-rekan bergegas membereskan meja dan akan pulang. seperti biasa saya naik angkutan umum saat itu pukul 19:30 masih ada saja banyak orang yang berkerja jam segini "alhamdulillah, aku sudah pulang sudah bisa istirahat".
ternyata banyak sekali hal yang lupa kita syukuri, tanpa kita sadari.

Sabtu, 11 Februari 2012

saat Menjadi mentor jadi pilihan

"kring..kring..kring" , telepon genggam Ani berbunyi. Ani bergegas mengambilnya siapatau dari umminya yang katanya akan menghubunginya hari ini.
                 "Ass, Ani ada di kosan ngak?. aku mau ke kosanmu dunk..mau main aza.. " terdengar suara seorang perempuan dari telpon genggamnya. Ani lekas menjawab suara cepat itu dengan jawaban yang singkat juga. Ani kembali merapihkan tumpukan buku hasil kerja kerasnya belajar tadi malam. jam di meja Ani pun menunjukan pukul 08.35. Ani menantikan kehadiran temannya itu sambil merapihkan piring dan gelas kotor yang menumpuk di dekat kamar mandinya.
                 Tak berapa lama kemudian, terdengar suara pagar seolah ada yang mencoba membukanya namun karena terkunci, tamu itupu berteriak kencang. "Ani...Ani...boleh bukain ngak?!". tanpa berfikir panjang segera Ani ambil kerudungnya dan keluar dari kamarnya. Wajah Ani nampak sangat senang karena sejak 2 pekan lalu baru kali ini ia bertemu senior terdekatnya itu, Dina.
             Anipun langsung mengajak Dina masuk dan mempersilahkan duduk. "ayo silahkan duduk mba, boleh di kasur atau di karpet". Awalnya mereka membicarakan tentang mata kuliah fisioterapi, yang semester ini ternyata mereka satu kelas. tapi, tiba-tiba Dina mengatakan
"Ani, mba mau mundur jadi mentor. mba merasa ngak pantes". tanpa di sadari Dina, apa yang dikatanya itu ternyata sangat mengejutkan Ani. Disaat Ani merasa ia sangat kagum dengan seniornya yang satu itu, tetap mempertahankan menjadi seorang mentor agama islam yang dulunya begitu banyak halang rintang, namun hingga saat ini ia mampu bertahan. tapi tiba-tiba dengan alasan yang tak seharusnya di ucapkan. ia ucapkan di depannya langsung.
suasana hening hingga jam di meja Ani menunjukkan pukul 08:45. Merasa tak ada respon dari Ani, Dina pu mencoba mencairkan suasana kembali. Dina mengalihkan pembicaraan ke buku-buku koleksi Ani.
"wah banyak banget ya bukumu, Ni, jadi pingin baca..hehehe..", tangan Dina sibuk memilih-milih buku. seolah tak mendengar apa yang baru saja Dina katakan, Ani bergeser kearah tumpukan gelas dan mengambil air mineral dari dispenser miliknya.
"mmm.. mba Din, ukuran pantasnya apa ya mba?", Ani mulai mengarahkan kembali ketopik sebelumnya. "ilmu?, akhlak?, ibadah?"
"bukankah tak ada manusia yang pantas mengajarkan semua ke baikan islam, selain rasulullah", Ani kembali memberikan argumennya. kali ini Dina yang terdiam, ia nampak menyimak apa yang Ani katakan. "kita hanya pengikut rasulullah, yang berusaha melanjutkan perjuangnya, menyampai kan islam semampu kita", ucap ani meyakinkan.
Dina terdiam dan kembali memainkan boneka-boneka kura-kura milik Ani. Ani tidak memaksakan kehendaknya pada kakak seniornya itu.

Minggu, 05 Februari 2012

Sibuk dalam Kebaikan, Nikmat yang tak kau sadari

Bersyukurlah bagi kamu yang masih bisa bekerja sama dalam sebuah organisasi islami. berbahagialah bagi kamu yang masih bisa sibuk dengan kebaikan. bersyukurlah bagi kamu yang masih dengan mudah menemui sahabat-sahabat yang mau mengingatkanmu dalam taat padaNya baik langsung ataupun tdk. bersyukur dan nikmatilah.

Senin, 24 Oktober 2011

Katakanlah INI WAKTUku !


Setiap orang punya waktu yang sama yaitu 24 jam,  yang membedakannya adalah bagaimana cara mereka memperlakukkan waktu,. Setidak nya itu kalimat yang baru saya baca pada sebuah buku di took buku sore ini. Sebuah buku yang kembali mengingatkan saya tentang sangat penting nya mengelola waktu dengan sebaik mungkin dan setepat mungkin. Tanpa sadar saya teringat pelajaran-pelajaran yang lalu dari berbagai manusia dan dari berbagai buku, bahwa waktu 1 hari itu bisa sangat berarti dan bermanfaat dan 1 hari juga bisa sebaliknya, bisa terlewatkan saja sia-sia tanpa ada hasilnya sama sekali atau lebih buruk malah menambah keburukan pada diri kita dan orang lain.
Waktu memang sesuatu yang terus berjalan, tanpa bisa di hentikan. Dia tidak akan menunggu siapapun, sekaya atau sehebat apapun ia. Waktu memang bisa menjadi hal yang sangat berharga jika ada di tanggan manusia yang bisa bersahabat dengan nya, namun sebaliknya waktu bisa menjadi musuh bagi manusia yang tidak bersahabat dengannya.
Satu hal lagi yang menarik dari buku tersebut , katanya, saat kita mengatakan TIDAK ADA WAKTU untuk hal yang sebenarnya kita ingin lakukkan, itu bisa di pastikan bahwa kita tidak berjalan pada jalur tujuan kita. Dengan arti kata lain, jika sampai saat ini kita masih mengatakan TIDAK ADA WAKTU untuk hal yang kita ingin lakukkan, lalu untuk apa kita berada di jalur yang tidak akan membawa kita ketempat tujuan kita.